QRIS
Sasar Destinasi Wisata, BI Gencarkan Sosialisasi QRIS Wujudkan Cashless Society
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, terus berupaya menyosialisasikan QRIS ke semua elemen. Baik pengusaha, pemerintah, pe
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, terus berupaya menyosialisasikan QRIS ke semua elemen.
Baik pengusaha, pemerintah, perbankan, hingga masyarakat umum dalam upaya menggalakkan transaksi non tunai dan menciptakan cashless society.
Sebelumnya transaksi non tunai digalakkan melalui kartu uang elektronik, kini sistem pembayaran dengan menggunakan QR Code terus diperluas.
“BI pada 17 Agustus 2019 lalu meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), serentak secara bersamaan di kantor pusat dan kantor perwakilan di seluruh daerah,” jelasnya di Denpasar, Rabu (26/2/2020).
QRIS, kata dia, merupakan produk kebijakan BI berupa standarisasi QR Code Pembayaran.
“Dengan kebijakan ini, per 1 Januari 2020, seluruh QR Code Pembayaran yang ada di Indonesia sudah harus standarisasi QRIS,” katanya.
Hingga Februari 2020, jumlah merchant QRIS di Bali tercatat lebih dari 60 ribu merchant.
“Merchant ini tidak hanya pedagang, tetapi juga tempat ibadah, kantin, dan koperasi di lingkungan sekolah atau universitas hingga destinasi wisata,” jelasnya.
Kemudian merchant pedagang pun bervariasi, dari mulai pedagang di pusat perbelanjaan modern, UMKM khas daerah, hingga pedagang pasar tradisional telah mulai menerapkan QRIS.