Pertashop
Bidik Desa dan Desa Wisata, Pertamina Perkenalkan Pertashop di Mengwi
Masyarakat Mengwi terlihat sumeringah, sebab kini tak perlu jauh-jauh mencari bahan bakar minyak (BBM). Setelah hadirnya Pertashop di Pasar Mengwi,
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUNTRAVELBALI.COM, BADUNG - Masyarakat Mengwi terlihat sumeringah, sebab kini tak perlu jauh-jauh mencari bahan bakar minyak (BBM). Setelah hadirnya Pertashop di Pasar Mengwi, Badung, sejak beberapa hari lalu.
Senyum lebar terlihat dari warga yang antre di SPBU mini ini, untuk membeli BBM jenis Pertamax. Ida Bagus Suryana, Penjabat Perbekel Desa Mengwi, mengakui Pertashop ini sangat membantu warga sekitar dan pedagang di pasar.
“Untuk pengelolaan akan dilakukan oleh BUMDES, tetapi kami menunggu arahan dari Pertamina. Untuk bagaimana teknis operasionalnya,” katanya kepada Tribun Bali, Kamis (27/2) di Mengwi.
Untuk Badung, kata dia, dua desa yang dibangun Pertashop adalah Mengwi dan Abianbase. Pegawainya pun merupakan warga desa, dan hasilnya akan dikelola BUMDES dari pemerintah Desa Mengwi dan Desa Adat Mengwi.
Kelian Desa Adat Desa Mengwi, Anak Agung Gelgel, mengamini hal ini. “Tentunya kami dari desa adat, menyediakan fasilitas tanah dan sebagainya. Ini sinergi dengan pemerintah desa, dan merupakan suatu proyek yang difasilitasi Pertamina,” katanya.
Ia bersyukur, dan semoga memudahkan masyarakat Mengwi dan sekitarnya memperoleh BBM ke depan. Apalagi jarak SPBU cukup jauh yakni 4 Km.
Lanjutnya, Pertashop ini juga membantu mobilitas pedagang di pasar, mengingat pasar tersebut bertransaksi hingga 24 jam. “Ada pasar mobil yang khusus membawa sayuran, pasar tradisional yang membawa sembako dan sebagainya.
Lalu pasar senggol yang menyediakan makanan dari sore sampai malam,” katanya. Pasar ini juga menjadi jantung perdagangan bagi beberapa wilayah selain Mengwi, yakni Gulingan, hingga Abian Tuwung.
Apalagi Mengwi juga merupakan desa wisata, sehingga banyak pelancong dengan kendaraan yang mau ke Taman Ayun bisa membeli BBM di Pertashop tersebut. “Hasilnya tentu akan digunakan untuk pemberdayaan desa dan desa adat serta banyak hal lainnya,” tegasnya.